05 Mei 2009

Berbicara DENGAN anak atau KEPADA anak?


Seorang anak yang baru berusia 2-3 tahunan secara tidak sengaja menumpahkan air ke lantai. Seorang anak SD pulang dari sekolah dalam keadaan basah kuyup, sementara ia sudah membawa jas hujan, namun tidak memakainya. Melihat dua contoh kejadia di atas, apa yang biasa kita lakukan?
Orang dewasa pada umumnya langsung berkomentar, "awas airnya tumpah!", dan ternyata saat itu juga tumpah, "tuh kan belum berhenti saya ngomong, tumpah kan...!". atau pada kejadian ke dua, "makanya dipakai jas hujan itu, sudah dibawakan jas hujan malah tidak dipakai".
Model-model kalimat di atas adalah kita orang dewasa sendang berbicara KEPADA anak. Percakapan terjadi hanya satu arah tanpa menghiraukan pikiran anak.
Berbicara DENGAN anak merupakan percakapan dua arah, bicara dan dengarkan apa yang ingin dikatakan oleh anak kita.
Apa yang sebaiknya kita lakukan jika melihat dua kejadian di atas dengan pola bicara DENGAN anak?
Mungkin kita bisa bicara dengan anak seperti berikut:
Orang Dewasa: Di lantai banyak sekali air, lantainya bisa jadi licin, ini tidak aman untuk kita lewat. Apa ya yang bisa kita lakukan agar lantai tetap aman untuk kita lewati? diharapkan anak menjawab "mengambil kain pel". Orang dewasa menjawab "Aduh bagus sekali, terus apa yang kita lakukan dengan kain pel ini?". diharapkan anak menjawab dan mencoba melakukan sesuatu dengan kain itu. Orang dewasa cukup dengan melihat dan menawarkan untuk membantu jika memang perlu dibantu, misalnya "Boleh saya bantu?" sampai anak mempersilakan kita, jika tidak dipersilakan/ tidak berkenan, maka kita cukup melihatnya dan memantau keamanan dia bekerja.
Bagaimana kita berbicara DENGAN anak untuk kejadian yang ke dua, yaitu: anak tidak mengenakan jas hujan sepulang sekolah, sementara jas hujan itu ada padanya?. Berikan tanggapan Anda!
Berbicara DENGAN anak sebagai ganti berbicara KEPADA anak sangat berguna saat mereka tumbuh dewasa. Anak-anak akan selalu punya alasan yang kuat saat melakukan apapun, dan hal itu sangat mendukung mereka dalam membuat keputusan.
Selamat mencoba..., dan jika Anda punya pengalaman yang menarik dalam mencoba hal ini, tolong di kirmkan juga agar kita semua dapat manfaatnya.

2 komentar:

  1. Sebertinya lebih baik jika kita berbicara DENGAN anak karena itu adalah pendekatan yang lebih baik.
    kesalahan pada cerita jas hujan tadi bisa membuat anak belajar dari pengalaman ... selanjutnya kita bisa mengajak anak berdialog/diskusi tentang apa manfaat & kerugian jika dia memakai jas hujan pada waktu hujan dengan jika dia membiarkan dirinya kehujanan . biasanya anak akan lebih cepat belajar dari pengalaman

    BalasHapus
  2. Saya salut dengan komentar dari Ustadzah Afifah, semoga kita bisa melaksanakan hal yang serupa demi kemajuan pendidikan putra-putri kita.

    BalasHapus